aramedia.ID – Pernah mendengar istilah pada judul artikel ini? sudah tahu arti dari Reseller dan bagaimana cara kerja jenis bisnis yang satu ini? jika belum sebaiknya simak artikel ini hingga tuntas.
Untuk mereka yang sedang mencoba untuk menjalakan bisnis secara online tentu sangat sering mendengar istilah yang satu ini.
Karena kebanyakan, para pakar dan ahli bisnis menyarankan untuk mereka yang ingin menjalankan sebuah bisnis online maka dianjurkan untuk mencoba menjadi seorang reseller.
Namun demikian masih banyak di antara kita yang masih belum mengetahui secara baik seluk beluk jenis bisnis yang satu ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini redaksi aramedia.ID akan membahas secara tuntas mengenai model bisnis tersebut. Silahkan disimak.
Apa Itu Reseller ?
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai model usaha yang satu ini, pertama akan kita bahas lebih dahulu pengertian dari Reseller itu sendiri
Secara sederhana, Reseller dapat diartikan sebagai kegiatan menjual kembali. Dimana ini adalah sebuah model bisnis yang dijalankan oleh seseorang yang menjual barang dagangan atau produk dari toko utama yang dijual melalui dirinya.
Dengan kata lain, seorang reseller haruslah memiliki kerjasama dengan para pemiliki toko untuk menyediakan produk atau barang daganganya, dimana keuntungan yang didapat berasal dari potongan harga yang sudah diberikan oleh pemilik toko.
Perlu diingat, menjadi reseller ini bukanlah bagian dari supplier atau toko utama. Jadi, untuk menjadi seorang reseller, Anda harus mengeluarkan modal sendiri, dan membeli produk langsung kepada supplier.
Reseller akan membeli barang dari pedagang besar, distributor resmi, atau supplier grosir agar mendapat harga lebih murah. Lalu kemudian reseller akan menjual kembali kepada konsumen dengan harga yang sudah dinaikkan.
Cara Kerja Reseller
Setelah Anda mengetahui secara rinci pengertian jenis bisnis ini yang sudah redaksi sampaikan diatas, selanjutnya akan redaksi bahas bagaimana cara dan sistem kerja bisnis yang satu ini.
Untuk menjadi seorang reseller, Anda diharuskan untuk pandai mencari tempat sebagai “kulakan” atau membeli barang untuk dijual dengan harga yang termurah.
Sebagai ilustrasi, Anda ingin menjadi seorang reseller baju gamis maka sebaiknya Anda mencari atau membeli baju gamis ini langsung dari produsen awal.
Misalnya, Anda membeli 1 set baju gamis dengan harga Rp 150.000,- setelah dikalkulasi dengan berbagai faktor termasuk ongkir dan sebagainya Anda menjual kembali satu set gamis tersebut dengan harga Rp 200.000. Cara ini sudah menjadikan Anda seorang reseller.
Nah, untuk memaksimalkan keuntungan maka pembelian bisa dilakukan dalam jumlah yang banyak. Karena nanti biasanya produsen akan memberikan potongan harga yang lumayan sehingga potensi keuntungan yang didapat juga semakin banyak.
Kelebihan dan Kekurangan
Setelah mengatahui pengertian dan cara kerjanya, Anda juga sebaiknya mengetahui lebih jauh tentang model usaha ini baik dari segi kelebihan maupun kekuranganya.
Ini penting untuk diketahui agar bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menjadi seorang reseler.
Berikut ini beberapa kelebihan menjadi seorang reseler:
- Menjadi seorang reseler tidak perlu membuat atau memproduksi barang sendiri.
- Anda bisa menjual aneka jenis barang dan tidak terbatas hanya memasarkan atau menjual satu produk saja.
- Reseller dapat mengatur sendiri harga jual atau besarnya keuntungan yang ingin diambil.
- Anda terkadang bisa mendapat bonus, komisi, atau diskon dari supplier/distributor apabila menjualkan produk mereka dalam jumlah banyak.
Selain keuntungan atau kelebihannya tentu ada juga kekurangannya. Berikut ini adalah beberepa kekurangan jika Anda memutuskan untuk menjadi seorang reseller:
- Jika ingin menekuni usaha dengan menjadi seorang reseller harus menyediakan stok barang dalam jumlah yang luamayan banyak
- Karena bisnis ini mengharuskan Anda untuk menyetok barang dalam jumlah yang tidak sedikit, tentu saja hal ini memerlukan ketersediaan tempat/memakan tempat yang besar atau luas.
- Bisnis ini membutuhkan modal (untuk membeli stok barang), sehingga pertimbangkan apakah modal yang dipunyai mencukupi untuk melakukan pembelian awal.
Setelah mengatahui secara detail seluk beluk usaha ini, sekarang Anda sudah mempunyai gambaran seperti apa jenis usaha ini dan bagaimana cara kerja bisnis ini hingga bisa menghasilkan omset.
