6M Dalam Wirausaha yang Harus dipahami Sebelum Berbisnis

6M Dalam Wirausaha yang Harus dipahami Sebelum Berbisnis

aramedia.ID – Untuk artikel kali ini, mungkin akan sedikit panjang dan butuh waktu untuk membacanya. Karena pokok pembahasan sesuai dengan judul artikel ini yaitu 6M dalam wirausaha, akan redaksi bahas secara tuntas yang merupakan poin-poin penting yang harus dipelajari jika seseorang ingin terjun kedunia wirausaha.

Seperti yang kita ketahui bersama, menjadi seorang wirausahawan adalah impian bagi banyak orang. Namun demikian, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mewujudkan hal tersebut.

Dari data yang dikeluarkan Badan Statistik Nasional, diketahui bahwa hanya sekitar 1,56% masyarakat Indonesia yang terjun kedua wirausaha atau memiliki usaha sendiri.

Bacaan Lainnya

Mengacu pada data tersebut, prosentase yang disebutkan tentu sangatlah kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 250 juta penduduk.

Jika dibanding dengan negara-negara lain, sebut saja Singapura, seperti Cina dan Jepang, diketahui negara-negara tersebut memiliki prosentase jumlah wirausahawan lebih dari 10% dari total penduduknya.

Hal itu kemudian memunculkan pertanyaan, kenapa sangat sedikit orang yang sukses dan berhasil menjadi wirausahawan?

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini akan redaksi bahas informasi menganai istilah 6M dalam wirausaha, yang merupakan kunci sukses dan membangun dan menjalamkan sebuah bisnis atau usaha.

Arti Penting 6M Dalam Wirausaha

6M Dalam Wirausaha yang Harus dipahami Sebelum Berbisnis

Ketika ingin terjun kedalam sebuah dunia usaha, kita tidak boleh hanya bermodal nekat atau niat saja. Harus ada sejumlah faktor yang patut untuk dipertimbangkan, agar nantinya usaha yang akan kita jalankan bisa berhasil dan sukses.

Faktor yang dimaksud adalah mencakup dalam 6M yang akan kita bahas secara detail pada artikel ini. Dimana 6M ini akan menjadi pilar utama atau dasar yang akan dijadikan patokan ketika akan menjalankan sebuah usaha.

Baca Juga :  Jualan Bulan Puasa, Ini Dagangan yang Laris di Buru Pembeli

6M yang dimaksud disini adalah Man, Money, Material, Machine, Method, Market. Dimana enam poin tersebut merupakan unsur-unsur menejemen yang harus jadi pedoman ketika ingin membuka sebuah usaha atau bisnis.

Lantas, apa arti masing-masing dari poin 6M yang dimaksud dalam wirausaha ini? untuk lebih jelasnya akan redaksi bahas secara detail satu persatu dibawah ini.

1. Man (Sumber Daya Manusia)

Poin pertama 6M dalam wirausaha yang harus Anda pahami lebih dahulu adalah Man atau diartikan sebagai sumber manusia. Apa maksud dari poin pertama ini?

Pada poin ini menjelaskan bahwa ketika ingin membuka sebuah usaha atau bisnis hal pertama yang harus di perhatikan adalah sumber daya manusia yang akan membuka usaha tersebut, memiliki kemampuan atau kompetensi.

Jika tidak memiliki kemampuan maka harus mencari orang yang tepat untuk mengerjakan itu. Sebagai contoh sederhana penerapan poin pertama pada 6M ini, jika kalian tidak bisa masak lalu ingin membuka usaha kuliner bukankah itu sesuatu yang mustahil?

Untuk mengatasinya, maka Anda harus mencari sumber daya manusia yang kompeten yakni mencari staff atau karyawan yang memiliki kualifikasi tersebut.

2. Money (Uang atau Modal)

Setelah kita bisa mengukur kemampuan dan diri kita pada poin pertama diatas, maka hal berikutnya yang harus diperhatikan dalam 6M ini adalah money atau uang/modal.

Usaha sekecil apapun pasti butuh modal untuk menjalankannya. Oleh karena itu, ini juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan ketika akan membuka sebuah usaha.

Apakah Anda sudah menyiapkan modal yang sesuai dengan jenis usaha yang akan Anda jalankan.

Selain bermakna modal, dalam konteks ini money juga diartikan sebagai kemampuan dalam mengelola keuangan.

Artinya, dalam sebuah usaha pengelolaan keuangan harus di perhatikan dengan seksama, pencatan dan analisa untung rugi harus jadi perhatian.

Baca Juga :  Lima Tips Jualan Pakaian Secara Online Untuk Pemula

Karena jika kita teledor dan tidak teliti terkait pengelolaan keuangan ini, imbasnya bisa sangat buruk untuk kelangsungan sebuah bisnis atau usaha yang dijalankan.

3. Machine (Alat)

Poin ke tiga 6M dalam wirausaha adalah berkaitan dengan alat yang dapat menunjang kesuksesan usaha yang dijalankan.

Ini juga harus jadi prioritas, karena peranan alat dalam sebuah usaha sangatlah vital. Sebagai contoh, jika Anda membuka usaha Laundry, akan lebih efektif mana? mencuci menggunakan mesin atau mencuci secara manual?

Jawabannya tentu lebih efektif dengan mesin, karena bisa lebih cepat dan tentu akan berpengaruh pada kelancaran usaha.

Dengan demikian, memperhatikan penggunaan alat dalam sebuah usaha harus di pikirkan matang-matang sebelum membuka sebuah usaha.

4. Material ( Bahan)

Selanjutnya, ketika akan membuka sebuah usaha Anda harus mempertimbangkan ketersediaan bahan baku untuk kelangsungan sebuah usaha.

Sebagai contoh, jika Anda ingin memnbuka usaha tanaman hias pastikan bahwa Anda memiliki koleksi tanaman hias yang cukup beragam.

Hal ini bertujuan agar bisnis yang Anda jalankan bisa berkembang dengan cepat karena banyaknya jenis produk yang dijual.

Begitu juga ketika akan membuka usaha kuliner, pastikan bahan-bahan yang diperlukan cukup mudah untuk didapatkan agar nantinya tidak mandek ditengah jalan karena kekurangan bahan baku.

Selain ketersediaan, material dalam 6M ini juga harus diperhatikan mengenai kualitas dari bahan baku itu sendiri. Sehingga ketika bahan baku yang digunakan berkualitas baik, maka produk yang dihasilkan pun akan memiliki kualitaa yang baik juga.

5. Market (Target Pasar)

Selanjutnya, poin kelima dari 6M dalam wirausaha adalah berkaitan dengan target pasar atau market. Sebelum memulai sebuah usaha, lakukan lebih dahulu riset pasar mengenai siap saja target konsumen Anda.

Apakah konsumen dari kalangan usai muda, orang dewasa, wanita atau pria ini harus di pertimbangkan betul. Pasalnya untuk beberapa jenis usaha target pasar sangat berpengaruh pada kelancaran usaha.

Baca Juga :  Rekomendasi Usaha Minuman Kekinian yang Patut di Coba

Kita ambil contoh, jika didaerah tempat tinggal Anda banyak anak-anak maka usaha yang cocok adalah jenis jajajan atau cemilan murah.

Begitu juga dengan target konsumen yang Anda bidik, harus di pertimbangkan betul sebelum membuka sebuah usaha.

6. Methode (Cara / Metode)

6M dalam wirausaha yang terakhir adalah Methode atau cara dalam menjalankan usaha yang akan dibuka. Disini berkaitan dengan banyak hal, mulai cara mengelola modal, cara menarik konsumen, cara produksi, cara pemasaran dan hal-hal lain yang bersifat teknis.

Ini harus jadi salah satu pokok utama yang harus jadi perhatian ketika akan membuka usaha. Cara mana yang menurut Anda paling efektif dan bisa menunjang kesuksesan usaha itulah yang harus dipertahankan.

Anda bisa membuat sebuah bisnis plan yang tepat terkait metode ini. Sebagai contoh, untuk cara produksi harus ada standar yang dijadikan acuan, sehingga hasil produksi memiliki kualitas yang sama.

Jangan asal dalam menerapkan cara-cara atau hal yang bersifat teknis, karena cukup berpengaruh pada hasil akhirnya.

Kesimpulan

Ketika akan membuka sebuah usaha atau bisnis, sebaiknya Anda memperhitungkan secara matang semua aspek yang berkaitan dengan usaha tersebut.

Aspek-aspek yang dimaksud, secara lengkap tertuang dalam istilah 6M dalam wirausaha yang sudah redaksi jebarkan secara detail pada artikel diatas.

Silahkan dipelajari dan dipahami, poin per poin dari ulasan yang sudah redakai bahas diatas sehingga nantinya usaha yang akan Anda jalankan tersebut bisa meraih kesuksesan.

Demikian informasi mengenai 6M dalam wirausaha yang harus Anda pelajari dan pahami lebih dahulu secara seksama, sehingga diharapakan nantinya usaha yang akan Anda jalankan mempunyai alur yang tepat dan bisa berkembang dengan baik karena memiliki perencanaan yang matang.

Pos terkait