Selama 2018, Peneliti Temukan 3,2 Juta Malware Di Aplikasi Android

Selama 2018, Peneliti Temukan 3,2 Juta Malware Di Aplikasi Android

aramedia.ID – Dalam sebuah laporan riset yang dikeluarkan oleh salah satu peneliti kemanan digital, G Data menyebutkan bahwa sedikitnya ada 3,2 juta Malware di aplikasi Android hingga akhir kuartal ketiga 2018.

Jumlah ini di kabarkan meningkat drastis dari laporan tahun lalu, di mana jumlah aplikasi jahat yang ditemukan meningkat 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 lalu.

Melansir dari laman Softpedia, para periset dari G Data menyebutka bahwa, “Kejahatan cyber terus meningkat dan kini lebih fokus ke perangkat mobile, terutama yang menggunakan sistem operasi Android” jelas salah satu peneliti keamanan digital yang bermarkas di Bochum, Jerman tersebut.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Hacker Ini Beberkan Bagaimana Cara Meretas Akun Facebook Orang Lain

Maraknya malware di aplikasi android yang di temukan ini tak lepas dari semakin meningkatnya jumlah pengguna smartphone di dunia yang sebagian besar di dominasi oleh sistem operasi robot hijau tersebut.

Dalam laporannya, G Data juga menyebut, jika rata-rata ada sekitar 11.700 sampel malware di aplikasi Android yang di temukan ditemukan setiap harinya. Hal tersebut membuat tingkat ancaman untuk platform OS Android juga meningkat tajam.

Dengan demikian, imbasnya pun pengguna akan semakin berisiko mendapat serangan di perangkat mereka yang menjalankan sistem operasi Android.

Dari hasil riset yang mereka rilis, lebih dari 80 persen pengguna smartphone didunia menjalan sistem operasi Android di perangkat mereka.

Baca Juga :  Cara Membuka Smartphone yang Terkunci, Karena Lupa Password

Maka tak mengherankan para penjahat cyber tersebut menargetkan perangkat dengan basis sistem operasi buatan Google tersebut.

Selain meningkatnya jumlah malware di aplikasi android, para peneliti juga menemukan kurang aware-nya pengguna smartphone dengan OS Android dimana mereka tidak terlalu memperdulikan dengan keamanan perangkat yang mereka gunakan, misalnya pengguna tidak dengan segera mengupdate aplikasi atau OS yang mereka gunakan.

“Cakupan mengenai spyware untuk smartphone Android adalah hal lain yang menyebabkan ketidakpastian. Perangkat lunak perusak bisa menyalin sejumlah data pribadi dari smartphone hingga membaca obrolan WhatsApp,” demikian salah satu hasil laporan yang dirilis oleh peneliti dari G Data.

Dengan banyaknya hasil temuan malware di aplikasi android ini, membuat pengguna samrtphone dengan OS Android harus waspada terhadap ancaman pencurian data dan informasi sensitif yang tersimpan dalam peragkat mobile yang mereka gunakan.

Baca Juga :  Hacker Pakistan Obral 13 Juta Data Pengguna BukaLapak Di Darkweb

Pasalnya, banyak pengguna yang kini lebih suka menyimpan informasi penting di perangkat mobile, misalnya data perbankan, sosial media account, dan beberapa data kredensial lainnya.

Pos terkait