Apa Perbedaan Libra dan Bitcoin, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Apa Perbedaan Libra dan Bitcoin, Simak Penjelasannya Berikut Ini

aramedia.ID  – Facebook baru-baru ini mengumumkan kehadiran mata uang digital buatan mereka yang dinamakan Libra.

Menurut pihak Facebook, nantinya mata uang digital Libra bisa digunakan untuk transaksi di kehidupan masyarakat pada umumnya, namun semuanya di lakukan secara digital.

Misalnya menerima atau mengirim uang antar-pengguna di platform Facebook, atau membayar tagihan sejumlah barang yang sudah dibeli di platform e-commerce atau toko online yang menyediakan pembayaran lewat mata uang digital.

Bacaan Lainnya

Meski mata uang ini identik dengan Facebook, karena memang diluncurkan oleh perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut, namun sebenarnya Libra sendiri akan diurus dan diatur oleh asosiasi peruahaaan yang bernaung di bawah nama “Libra Association”.

Ada sejumlah nama besar di industri teknologi dan finansial bergabung di dalam asosiasi tersebut, seperti Visa, PayPal, MasterCard, dan sebagainya. Jadi, Facebook tidak turun tangan langsung menangani peredaran mata uang digital ini.

Baca Juga :  Tambal Bug Di Aplikasi Face Time, Apple Rilis iOs 12.1.4

Karena mata uang digital ini di gunakan sepenuhnya secara online, maka Facebook mengandalkan teknologi blockchain, sehingga sepintas mata uang ini mirip dengan cryptocurrency yang sebelumnya sudah populer labih dahulu, yakni Bitcoin.

Jika demikian, lantas apa perbedaan antara Libra dan Bitcoin ? Bukankah keduanya sama-sama mata uang digital ?

Daripada anda penasaran simak ulasannyan berikut ini.

Perbedaan Libra dan Bitcoin

Meskipun kedua sama sama mata uang digital dan sama-sama bisa ditukar dengan uang tunai atau uang fisik, namun keduamata uang ini memiliki sejumlah perbedaan.

Salah satu perbedaan Libra dan Bitcoin yang paling mendasar adalah target audience atau pengguna dari mata uang digital ini.

Baca Juga :  YouTube Berencana Untuk Hapus Tombol Dislike, Kenapa ?

Mengutip pejelasan dari General Partner Blockchain Capital, Spencer Bogart, mata uang digital Libra cenderung digunakan untuk transaksi di kehidupan sehari-hari yang sifatnya komersil, misal, transfer uang, belanja kebutuhan dan hal-hal lainnya secara online yang sudah di atur oleh perbankan.

Selain itu, target pengguna Libra adalah para pengguna platform milik Facebook, seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook Messenger.

Sementara itu, walau sebenarnya Bitcoin juga bisa digunakan untuk bertransaksi atau membeli barang secara online namun, mata uang kripto ini belum manjadi sebuah sistem pembayaran komersil dan belum diatur oleh organisasi perbankan.

Orang menggunkan Bitcoin kebanyakan hanya sebagai investasi dan dan untuk menyimpan aset mereka secara digital.

Perbedaan Libra dan Bitcoin selanjutnya adalah stabilitas nilai kurs atau nilai tukar mata uang digital ini.

Mengutip pernyataan Co-founder Fundstrat Global Advisors, Tom Lee “Libra adalah mata uang kripto yang stabil, didukung sejumlah mata uang dan sektor sekuritas. Bitcoin adalah mata uang kripto yang sangat mudah berubah-ubah,”

Baca Juga :  Indahnya Merbabu Family Park, Tempat Wisata Gratis di Malang

Bitcoin tidak diatur oleh organisasi perbankan atau pemerintah karena memang esensinya yang independen dan terbuka.

Hal ini berarti nilai kurs Bitcoin bisa saja berubah dengan cepat dan dapat “dimainkan” secara liar oleh orang-orang yang berkecimpung di ranah ini. Hal ini yang menyebabkan mengapa sejauh ini nilai mata uang Bitcoin sangat cepat mengalami pasang surut.

Berbeda dengan Libra, nilai kurs mata uang besutan Facebook ini dijanjikan akan lebih stabil. Hal ini dikarenakan, Libra sendiri di atur dan ditopang oleh asosiasi perbankan yang cukup mumpuni dan menggunakan nilai kursnya dari aktivitas gabungan mata uang ternama, mencakup Dollar AS, Poundsterling, Euro, dan Franc.

Pos terkait