aramedia.ID – Selama ini ada anggapan di masyarakat jika mortar dan semen adalah dua jenis bahan bangunan yang sama. Padahal, ada perbedaan antara mortar dan semen, baik dari bahan pembuatnya maupun fungsi dan kegunaannya.
Sekilas memang kegunaan dari mortar dan semen sama, yakni sebagai media perekat. Namun demikian, penguaan semen dan mortar ditujukan untuk dua hal yang berlainan.
Nah, sehubungan dengan hal tersebut, pada kesempatan kali ini tim redaksi aramedia.ID akan mengulas mengenai hal ini, yakni perbedaan antara mortar dan semen.
Diharap setelah Anda memahami perbedaan antara kedua bahan bangunan tersebut nantinya Anda bisa paham dan tidak keliru lagi kedepannya.
Perbedaan Mortar dan Semen
Untuk memahami perbedaan keduanya, akan redaksi ulas dari berbagai faktor, mulai dari bahan pembuatnya, fungsi serta kegunaannya.
Untuk detailnya bisa Anda simak pada lanjutan artikel dibawah ini.
-
Perbedaan Bahan Pembuatnya
Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah bahan pembuat dari kedua jenis bahan bangunan ini, dimana keduanya memiliki komponan yang berbeda.
Semen dibuat dari bahan kombinasi mineral dan elemen bumi seperti batu kapur, kalsium, silikon, besi, dan aluminium.
Sementara mortar terbuat dari bahan agregat halus (pasir), dan bahan perekat (tanah liat, kapur, semen Portland) dan air.
-
Fungsi Mortar dan Semen
Jika ditinjau dari fungsinya, secara umum baik mortar atau semen memiliki fungsi yang sama yakni sebagai perekat bahan bangunan.
Namun untuk bahan semen, fungsinya lebih kompleks. Semen digunakan untuk membuat campuran cor, untuk plesteran dinding, pasang keramik, pondasi dan lain-lain.
Sementara mortar umumnya hanya digunakan untuk merekatkan bata ringan, nat keramik, atau untuk pasang keramik dinding.
-
Cara Penggunaan
Perbedaan selanjutnya terletak pada cara penggunaan kedua bahan tersebut ketika digunakan dalam dunia konstruksi.
Untuk semen, dalam penggunaannya perlu dicampur dengan pasir dan air kemudian digunakan sesuai dengan tujuannya, misalnya untuk membuat plester dinding.
Sedangkan untuk mortar, cara penggunaannya cukup dicampur dengan air tanpa bahan tambahan apapun. Misalnya ketika diguanakn untuk memasang bata ringan, mortar cukup dicampur dan diaduk dengan air lalu siap digunakan.
-
Kualitas atau Hasil Akhir
Perbedaan yang berikutnya, antara kedua bahan bangunan tersebut terletak pada kualitas hasil akhirnya. Untuk bahan mortar, dinilai lebih kuat dan kokoh karena tanpa campuran apapun.
Sementara semen, meski kekuatannya tidak diragukan lagi untuk mendapatkan hasil yang terbaik harus diperhitungkan mengenai takaran atau campuran yang pas antara semen dan pasir.
-
Perbedaan Harga
Untuk terakhir, terletak pada harga kedua bahan bangunan tersebut. Sepintas untuk harga antara kedua bahan terebut memiliki perbedaan yang tidak terlalu mencolok.
Sebut saja untuk mortar, biasanya di jual per sak yang berat 50Kg memiliki harga sekitar Rp 60ribu. Sedangkan untuk harga semen per sak dengan berat yang sama juga memiliki harga antara Rp 50 – 70 ribu.
Kesimpulan
Setelah membaca penjelasan yang redaksi berikan diatas, kini tentu Anda sudah paham mengenai apa saja perbedaan antara kedua jenis bangunan tersebut.
Ditinjau dari fungsi dan kegunaan, antara semen dan mortar memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Sehingga Anda harus memperhatikan betul tujuan konstruksi Anda.
Misal, jika ingin plester dinding gunakan semen. Jika ingin pasang bata ringan gunakan bahan mortar. Jangan sampai terbalik.
Demikian informasi dari redaksi mengenai perbedaan mortar dan semen yang perlu Anda ketahui. Semoga dengan adanya artikel yang redaksi berikan kali ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda didunia konstruksi atau bangunan.
