aramedia-ID – Seperti yang kita tahu, bahwa Indonesia memiliki penduduk yang mayoritasnya adalah adalah beragama islam. Oleh sebab itu, banyak yang menilai jika menggunakan bisnis dengan sistem syariah adalah pilihan yang terbaik.
Jika pada bisnis konvensional arahnya adalah keuntungan saja, namun pada bisnis bersistem syariah ini lebih mengutamakan nilai-nilai Islami sesuai dengan Al Quran dan hadist.
Nah, sebagai informasi dan untuk menambah ilmu pengetahuan buat Anda agar lebih paham mengenai pengertian bisnis syariat dan jenisnya, berikut ini akan redaksi bahasa mengenai apa sebenarnya itu bisnis syariah dan apa saja bisnis yang termasuk di dalamnya.
Apa Itu Bisnis Syariah?
Tentu jika mendengar kata syariah, kita akan berpikir bahwa ini adalah istilah dalam agama islam. Ya, kata “syariah” sendiri sama dengan syariat.
Kata ini memiliki arti yaitu hukum agama yang mengatur hubungan manusia dengan alam sekitar, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan Allah sesuai dengan pedoman Al Quran dan hadist.
Syariat juga bisa diartikan sebagai suatu perundang-undangan yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam untuk seluruh umat manusia.
Perundang-undangan ini meliputi akhlak, cara ibadah, muamalah, dan lain-lain. Dengan demikian, maka bisa disimpulkan bahwa bisnis syariat merupakan kegiatan berdagang atau jual beli yang berlandaskan hukum Islam.
Jenis-jenis Bisnis Syariah
Setelah Anda mengetahui prinsip dasar mengenai apa itu bisnis yang dijalankan dengan sistem syariah, Anda juga sebaiknya harus tahu jenis-jenis bisnis apa saja yang digolongkan dalam bisnis yang satu ini.
Berikut ini adalah penjelasan secara rinci mengenai jenis bisnis syariat yang sudah redaksi rangkum dari berbagai sumber:
-
Perbankan Syariah
Salah satu jenis bisnis yang mengadopsi sistem ini adalah Bank Syariah. Bank yang diyakini berbasis syariat ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Yang membedakan dengan bank konvensional adalah sistemnya.
Jika bank konvensional menerapkan sistem bunga, maka bank syariah menggunakan sistem bagi hasil.
Sistem kerja dan produk yang ditawarkan kepada nasabah diklaim berdasarkan pengembangan nilai-nilai yang sesuai dengan Al Quran dan hadist.
Bisnis perbankan syariah ini biasanya menjalankan usahanya dengan memberikan kredit, dan pilihan jasa perbankan lainnya. Beberapa pilihan produknya seperti investasi syariah, pinjaman syariah, dan lain-lain.
Menurut penulis, sistem yang diterapkan oleh perbankan syariah di tanah air perlu dicermati ulang. Pastikan semua sistem yang ada di dalamnya memang sesuai dengan aturan syariat, bukan hanya dari satu sisi atau beberapa sisi saja.
-
Pegadaian Syariah
Gadai atau bahasa arabnya adalah “Ar-Rahn” adalah salah satu model dalam bisnis yang berlandaskan sistem syariah. Sistem kerjanya adalah dengan menahan harta yang dimiliki oleh peminjam dan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Barang yang yang menjadi jaminan gadai tentu harus memiliki nilai ekonomis, contohnya adalah emas, kendaraan bermotor, hingga surat berharga (sertifikat tanah, saham, dan lain-lain).
Sama seperti sistem perbankan syariah, menurut penulis, sistem yang diterapkan perlu dicermati ulang dalam rangka memastikan semua sistem yang ada di dalamnya memang sesuai dengan aturan syariat.
-
BMT
BMT atau yang kepanjangannya adalah “Baitul Mal Wa At-Tamwil” merupakan lembaga keuangan mikro yang bertujuan membantu, membela, serta mengangkat martabat kaum fakir miskin.
Prinsipnya adalah dengan cara bagi hasil. Pada dasarnya, BMT akan membantu pertumbuhan serta perkembangan usaha kecil dan mikro.
Sama seperti sebelumnya, penulis menyarankan untuk dicermati ulang sistem yang digunakan di dalamnya dalam rangka memastikan semua sistem yang berjalan memang sesuai dengan aturan syariat.
Perbedaan Bisnis Syariah dengan Bisnis Biasa
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, bahwa bisnis syariah adalah bisnis dengan prinsip yang mengacu pada hukum agama islam. Dan lebih tepatnya, adalah bertujuan memberikan layanan maupun produk yang halal.
Dengan begitu, maka produk yang dijual baik barang maupun jasa harus produk-produk yang halal. Contohnya seperti kuliner halal, jasa travel dan umroh, kosmetik halal, hingga salon muslimah.
Dalam proses transaksinya pun, baik penjual maupun pembeli juga harus melakukan ijab qabul terlebih dahulu. Bisnis syariah juga bebas dari unsur penipuan, riba, dan maisir (perjudian). Tentu ini sangat beda dengan bisnis konvensional yang menerapkan sistem bunga.
Proses kegiatan jual beli pada bisnis yang berlandaskan syariat dilakukan dengan seadil-adilnya, sehingga tidak hanya berorientasi pada hasil atau keuntungan perusahaan saja, namun juga bermanfaat bagi masyarakat.
Singkat kata, perbedaan antara bisnis yang dijalankan dengan sistem syariah dan bisnis konvensional terletak pada landasannya.
Jadi mengenai pengertian apa itu bisnis syariah, dari penjelasan di atas, tentu Anda sudah tahu jawabannya bukan? Jika Anda mau lebih dekat dengan pedoman agama islam, maka sudah saatnya Anda beralih ke bisnis syariah.
